Profil dan Sejarah Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an - Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an (PTYQ Dewasa) merupakan salah satu 
lembaga pendidikan non formal di bawah naungan Yayasan Arwaniyah. 
Lembaga pendidikan yang berupa pesantren salaf ini menitiktekankan pada 
pengajaran Al Qur’an, yaitu meliputi tahsin (pembenaran bacaan), tahfidh
 (hafalan) dan qiro’ah sab’ah.
PTYQ dewasa atau yang biasa disebut PTYQ pusat, terletak kurang lebih
 1,5 km dari pusat kota Kudus dan tidak jauh dari kompleks makam Sunan 
Kudus. Tepatnya berlokasi di Jl. KH.M Arwani, kelurahan kajeksan, Kudus.
Cikal bakal pesantren ini berawal dari pengajian yang diampu oleh KH.
 M. Arwani Amin yang telah dimulai sejak tahun 1942 di masjid Kenepan. 
Di Masjid ini beliau menerima para santri yang ingin belajar Al Qur’an 
baik bin nadhor maupun bil ghoib. Pengajian ini sempat
 terhenti pada rentang waktu antara tahun 1947 s.d 1957 disebabkan 
kesibukan beliau menuntut ilmu Thariqoh di pesantren Popongan, Solo. 
Setelah tahun 1957 pengajian itu pun kembali berlanjut. Pada th 1962, 
KH. M. Arwani menempati sebuah rumah baru di kelurahan Kajeksan, maka 
tempat pengajian pun turut dipindahkan tak jauh dari rumah beliau yang 
baru yaitu di masjid Busyro latif.
Seiring berjalannya waktu, santri yang belajar pada beliau semakin 
bertambah. Beliau pun berniat untuk mendirikan sebuah pesantren untuk 
menampung para santri agar mereka bisa lebih mudah dalam belajar. 
Akhirnya pada tahun 1973 didirikanlah sebuah pesantren Al Qur’an yang 
diberi nama “Yanbu’ul Qur’an”. Nama Yanbu’ul Qur’an yang berarti mata 
air (sumber) Al Qur’an dipilih oleh KH. M. Arwani sendiri yang dipetik 
dari Al Qur’an Surat Al Isra’ ayat 90. Dengan nama tersebut diharapkan 
PTYQ bisa benar-benar menjadi sumber ilmu Al Qur’an.
Paling tidak ada empat tujuan pokok didirikannya PTYQ saat itu, 
pertama, menyediakan pemukiman bagi para santri yang ingin belajar dan 
menghafal Al Qur’an. Kedua, memudahkan kontrol kepada para santri dan 
memperlancar keberlangsungan proses belajar mengajar. Ketiga, menjaga 
kemurnian Al Qur’an. Dan keempat, turut serta mencerdaskan kehidupan 
bangsa.
Pada tanggal 1 Oktober 1994 KH. M. Arwani berpulang ke rahmatullah. 
Sepeninggal beliau pengelolaan pesantren dilanjutkan oleh putra-putra 
beliau, KH. M. Ulin Nuha Arwani dan KH. M. Ulil Albab Arwani, serta 
seorang murid kesayangan beliau yaitu KH. Muhammad Mansur Maskan (alm).
Saat ini terdapat kurang lebih 200 orang santri putra yang belajar di
 pesantren ini. Mereka datang dari berbagai kota dan dengan latar 
pendidikan yang berbeda-beda. Untuk menjadi santri di PTYQ dewasa, 
pendidikan minimal calon santri adalah lulusan SLTP/Mts atau yang 
sederajat. Mereka juga harus mengikuti tes masuk terlebih dahulu berupa 
tes lisan, tulisan dan praktek membaca Al Qur’an. Pendaftaran setiap 
tahunnya dibuka pada bulan Syawal (tanggal 11-25) dan kegiatan belajar 
mengajar bagi santri baru dimulai pada awal bulan Dzulqo’dah.
PTYQ juga membuka kesempatan bagi santri-santri dari pesantren lain 
untuk belajar Al Qur’an. Setiap bulan Ramadhan, PTYQ menerima santri 
puasanan dan mengadakan kelas makhroj bagi mereka selama tujuh belas 
hari yaitu tanggal 1 hingga 17 Ramadhan.
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar di PTYQ dewasa putra dimulai sejak subuh 
hingga menjelang malam. Kegiatan rutin yang berkenaan dengan Al Qur’an 
diantaranya adalah setoran hafalan pada KH. M. Ulin Nuha Arwani, yang 
dimulai dari ba’da Subuh hingga selesai. Santri yang mengikuti kegiatan 
ini adalah para khotimin yaitu santri yang telah mengikuti ujian akhir/masalan; dan santri yang telah setor minimal 20 juz kepada KH. Ulil Albab Arwani
Berikutnya adalah setoran hafalan pada KH. M.Ulil Albab Arwani, 
dimulai pukul 05.30 s.d selesai. Para santri diperbolehkan setoran 
hafalan Al Qur’an kepada KH. Ulil Albab bila telah selesai belajar 
makhroj selama kurang lebih 8 bulan atau telah mendapat rekomendasi dari
 ustadz kelas tahsin dan departemen pendidikan. Pada jam ini pula para 
khotimin yang melanjutkan belajar qiro’ah sab’ah menyetorkan hafalan 
qiro’ahnya.
Selanjutnya jam wajib madrasah pagi. Kegiatan ini dimulai dari pukul 
08.00 hingga pukul 11.00. Diampu oleh ustadz yang telah ditunjuk dan 
dilaksanakan di kelas sesuai dengan tingkatannya masing-masing. 
Penentuan jenjang kelas didasarkan pada jumlah juz yang telah disetorkan
 kepada KH. Ulil Albab Arwani.
Adapun jenjang kelas madrasah pagi dibagi menjadi:
Halaqoh Ula, untuk santri persiapan ( baru )
- Halaqoh Tsaniyyah, untuk santri yang setoranya kepada Romo KH. M. Ulil Albab Arwani ≤ juz 10
- Halaqoh Halaqoh Tsalitsah, untuk santri yang setoranya kepada Romo KH. M. Ulil Albab Arwani ≤ juz 20
- Halaqoh Rabi’ah, untuk santri yang setoranyakepada Romo KH. M. Ulil Albab Arwani ≤ juz 30
- Halaqoh Khomisah, untuk santri yang hatam setor kepada Romo KH. M. Ulil Albab Arwani tapi belum mengikuti test masalan (persiapan masalan)
Sebagai penunjang hafalan Al Qur’annya, kepada para santri juga 
diajarkan beberapa kitab klasik tentang Tafsir (tafsir jalalain), (At 
Tibyan), Asbabun Nuzul, Fiqih (Kasyifatu Saja), Tasawuf (Risalatul 
Mu’awanah) dan Adab (Nashoihul Ibad).
hxxp://ptyqputra,arwaniyyah,com 

